BAB
I
PENDAHULUAN
Bila
laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk
tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka terjadilah keadaan reaksi
yang dimaksud kesetimbangan reaksi.[1] Perhatikan reaksi.
Reaksi tersebut berlangsung terus-menerus dan membentuk kesetimbangan. Reaksi
kearah kananadalah reaksi pembentukan , sedangkan reaksi kearah kiri adalah reaksi
penguraian .
Kedua reaksi ini disebut reaksi dapat balik atau reaksi reversibel. Artinya,
reaksi dapat berlangsung dari pereaksi membentuk produk dan dari produk kearah
pereaksi kembali ( reaksi bolak-balik).
Reaksi
bolak-balik biasanya berlangsung dalam sisitem tertutup dimana tidak ada
perpindahan materi dari lingkungan kesisitem dan sebaliknya, dengan kecepatan
reaksi sama. Suatu reaksi kimia yang berlangsung kekanan dan kekiri dengan
kecepatan reaksi sama ini disebut berada dalam keadaan setimbang atau reaksi
kesetimbangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan adalah perubahan konsentrasi, perubahan suhu, perubahan
tekanan, perubahan volume,pengaruh katalis. Berdasarkan wujud zat-zat dalam
keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan manjadi dua sebagai
berikut: kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
BAB
II
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian dan jenis-jenis
kesetimbangan?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan?
3. Apa hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi?
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Pengeretian dan jenis-jenis
kesetimbangan kimia
a. Pengertian kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang
terbentuk bila laju reaksi sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk tidak
lagi berubah seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia merupakan proses
dinamik. Kesetimbangan kimia terjadi apabila reaksi bolak-balik berlangsung
pada sisitem tertutup, dimana jumlah masing-masing zat tidak berubah lagi
(jumlah partikel zat yang bereaksi dalam suatu waktu sama dengan jumlah zat
yang terbentuk).[2]
Hubungan konsentrasi.
b. Jenis-jenis kesetimbangan kimia
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan
setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1) Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan
homogen adalah kesetimbangan kimia diman zat-zat yang berada dalam keadaan
setimbang mempunyai wujud zat yang sama atau satu fase.
a)
Kesetimbangan
antara larutan dengan larutan[3]
b)
Kesetimbangan
antara gas dan gas
2) Kesetimbangn heterogen
Kesetimbang
heterogen adalah kesetimbangan kimia, dimana zat-zat yang berada dalam
kesetimbangan mempunyai wujud zat yang berbeda (dua fase atau lebih).[4]
a)
Kesetimbangan
antara gas dan cair
b)
Kesetimbangan
antara gas dan padat
c)
Kesetimbangan
antara zat padat dengan larutan
d)
Kesetimbangan
antara ion-ion dalam larutan
B. Faktor- faktor yang mempengaruhi arah
kesetimbangan
Reaksi
kesetimbangan dapat berlangsung dua arah, yaitu kearah produk dan kearah
reaktan. Reaksi kearah produk akan menambah jumlah produk dan menurunkan
reaktan. Sebaliknya, reaksi kearah reaktan akan menurunkan produk dan menambah
reaktan., hingga pada saat reaksi tersebut mengalami kesetimbangan kembali.
Hubungan
antar reaksi yang timbul pada sistem kesetimbangan kimia dengan pengaruh atau
aksi yang diberikan dari luar dapa diterangkan berdasarkan asas Le Chatelier
yang menyatakan “apabila dalam
suatu sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan aksi, maka timbul
reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil”.
Pergeseran
kesetimbangan dipengaruhi oleh:
a) Perubahan konsentrasi
Pada
suatu sistem kesetimbangan, jika konsentrasi salah satu zat ditambahkan maka
kesetimbangan akan bergeser dari arah za yang konsentrasinya ditambah.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser kearah zat yang konsentrasinya dikurangi.[5]
Contoh
reaksi:
Pada
reaksi diatas
1)
Ion
berasal dari .
2)
Ion
berasal dari KSCN
3)
Ion
berwarna merah
b) Pengaruh perubahan volume
Pada
suatu sistem kesetimbangan jika volume diperbesar, maka konsentrasi setiap zat
dalam sistem itu akan berkurang. Sehingga sistem akan mengadakan reaksi dengan
menggeser kesetimbangan kearah zat yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Sebaliknya, jika volume diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser kearah zat
yang koefisiennya lebih kecil.[6]
Contoh:
Volume
diperbesar, kesetimbangan begeser kearah gas CO, jika volume diperkecil,
kesetimbangan bergeser kearah gas
c) Pengaruh tekanan
Pada
suatu sistem kesetimbangan jika tekanan dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser kearah jumlah koefisien gas terkecil (jumlah mol gas terkecil).
Sebaliknya, jika tekanan diturunkan, maka kesetimbangan bergeser kearah jumlah
kiefisien gas terbesar (jumlah mol gas terbesar).
Contoh:
Ketika
tekanan diperbesar, gas menjadi berkurang.
d) Pengaruh suhu
Kesetimbangan
reaksi dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan suhu diluar sistem. Hubungan
antara perubahan suhu dengan sistem kesetimbangan kimia dirumuskan oleh Van’t
Hoff (1852-1911). Van’t hoff menyatakan bahwa “jika dalam sistem
kesetimbangan suhu ruang dinaikkan, kesetimbangan bergeser kearah reaksi yang
membutuhkan kalor (endoterm). Sebaliknya, jika dalam sistem kesetimbangan suhu
ruang diturunkan, kesetimbangan bergeser kearah reaksi yang mengeluarkan kalor
(ekstorm)”.
Contoh:
e) Pengaruh katalis
Dalam
suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan
reaksi balik dengan sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif
yang ada dalam kesetimbangan; nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah.[7] Katalis
mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi balik. Jadi katalis
tidak menyebabkan kesetimbangan bergeser, melainkan hanya mempercepat
tercapainya kesetimbangan.
C. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan
hasil reaksi
1) Tetapan kesetimbangan berdasarkan
konsentrasi ()
Harga
ketetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi ()
adalah hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi pereaksi setelah masing-masing zat dipangkatkan dengan koofisiennya
menurut persamaan reaksi kesetimbangan.[8]
Harga
ketetapan kesetimbangan ()
dapat dinyatakan berdasarkan konsentrasi dan tekanan. Untuk kesetimbangan
homogen, persamaan tetapan kesetimbangan sesuai dengan stokiometri reaksi.
Secara umum untuk reaksi :
Persamaan
tetapan kesetimbangannya adalah
Satuan
konsentrasi adalam M, sehingga satuan untuk kesetimbangan diatas
Hubungan
antara Kc dengan persamaan kimia yang setara sebagai berikut. Sebagai contoh
reaksi yang dapat balik yang melibatkan dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut.
a.
b.
c.
Reaksi
b adalah kebalikan dari reaksi a, dan persamaan reaksi b adalah kebalikan dari reaksi a. Jadi
Harga
tetapan kesetimbangan (K) pada reaksi yang sama dapat dibandingkan satu sama
lain. Bentuk hubungannya sebgai berikut.
·
Reaksi
yang berkebalikan, harga tetapan kesetimbangnnya menjadi
·
Reaksi
yang dikalikan dengan n, maka tetapan kesetimbangannnya menjadi pangkat
n kalinya =
·
Reaksi
yang dibagi sebesar A, mka tetapan kesetimbangan menjadi
Tetapan
Kesetimbangan Reaksi Homogen dan Heterogen:
a.
Reaksi
homogen
Harga dapat dirumuskan seperti hukum kesetimbangan
dengan ketentuan sebagai berikut.[9]
· Pada kesetimbangan, laju reaksi kekanan sama dengan laju reaksi kiri atau
· Pada keadaan setimbang, reaksi dianggap
stabil, artinya orde reaksi sesuai koefisien reaksinya, yaitu
· Harga
Diketahui
reaksi:
Dari
ketentuan tersebut, maka diperoleh persamaan kesetimbangan sebagai berikut
b. Reaksi heterogen
Pada
reaksi heterogen, konsentrasi zat yang dihitung hanyalah yang berfase gas,
karena zat yang berfase padat dan cair konsentrasinya dianggap tetap.
Reaksi:
2) Tetapan kesetimbangan berdasarkan
tekanan parsial ()
a. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan
Tekanan Parsial ()
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan tetapan parsial ()
adalah hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
tekanan parsial gas-gas pereaksi setelah masing-masing sipangkatkan dengan
koefisiennya menurut persamaan reaksi kesetimbangan. Tekanan parsial adalah
tekanan bagian tiai-tiap gas. Contoh:
Jumlah
tekanan parsial (p) tiap-tiap gas merupakan tekanan total (P) suatu campuran
gas
Contoh:
b. Hubungan
Untuk
reaksi:
Gas-gas
tersebut dianggap gas ideal, sehingga: pV = nRT
Keterangan:
Δn
= (c + d) – (a + b) = mol gas akhir – mol gas awal
=
jumlah koefisien gas kanan – jumlah koefisien gas kiri
R
= tetapan gas ideal (0,082)
T
= suhu (K)
Kc
akan sama dengan apabila Δn = 0
c. Disodisasi
Disosiasi
adalah reaksi penguraian suatu zat menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.[10]
Contoh:
Berdasarkan
wujud yang terdapat dalam sistem kesetimbangan disosiasi, disosiasi dibedakan
atas disosiasi homogen dan disosiasi heterogen.
|
|
atau
Harga α berkisar antara 0 sampai dengan
1. Dengan demikian, kesetimbangan disosiasi akan terjadi jika harga α sebesar
0< α < 1.
α =
0 berarti zat belum terdisosiasi, α = 0,5 berarti zat terdisosiasi
separuh dari jumlah mol zat mula-mula, dan α = 1 berarti zat terdisosiasi
sempurna.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan kimia adalah reaksi
yang terbentuk bila laju reaksi sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk
tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu. Berdasarkan wujud zat-zat dalam
keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
a.
Kesetimbangan
homogen
b.
Kesetimbangan
heterogen
Faktor- faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan antar lain:
a.
Pengaruh
konsentrasi
b.
Pengaruh
suhu
c.
Pengaruh
tekanan
d.
Pengaruh
volume
e.
Pengaruh
katalis
Hubungan kuantitaf antara pereaksi dan
hasil reaksi terdiri atas
a.
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (kc)
b.
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (kp)
·
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp)
·
Hubungan
kc dan kp
·
Disosiasi
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah kami tentang kesetimbangan
kimia, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita dan dapat menambah wawasan
keilmuan kita. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami sehingga makalah kami ini bisa selesai. Kami juga meminta maaf
kepada pembaca atas semua kesalahan dan kekurangan yang ada pada makalah kami
ini, semua saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu.
[1] Raymond Chang, 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, jakarta:
erlangga, hlm. 66
[2] Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta:
Bumi Aksara, hlm.122
[4] Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal,
Klaten: Viva Pakarindo, hlm.58
[5] Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta:
Bumi Aksara, hlm.129
[6] Ibid. hlm.131
[7] Keenan, dkk, 1984, Kimia untuk Universitaslahu, jakarta:
Erlangga, hlm.593
[8] Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal,
Klaten: Viva Pakarindo, hlm.63
[9] Ibid, hlm. 64
[10]Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta:
Bumi Aksara, hlm.144
[11] Untung Tri Haryanto, Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Semester Gasal,
Klaten: Viva Pakarindo, hlm.58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar